Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 16, 2017

Polisi akan tambah pengamanan sidang Ahok

Sang Legendaris, Jakarta -  Polda Metro Jaya berencana memperbanyak jumlah personel saat mengamankan sidang perkara dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Kami akan PAM sidang berikutnya lebih banyak (petugas)," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (22/4/2017). Argo mengatakan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah menggelar sidang agenda tuntutan yang disampaikan jaksa penuntut umum (JPU) terhadap terdakwa Basuki. Argo mengimbau seluruh elemen masyarakat harus menerima dengan tuntutan yang disampaikan JPU karena tidak ada yang dapat mengintervensi hukum. "Tuntutan harus kita legowo tidak ada yang bisa melakukan intervensi hukum buat situasi tidak baik," ujar Argo. Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu menyatakan Polda Metro Jaya akan tetap menunggu surat pemberitahuan dari elemen masyarakat yang akan berunjuk rasa sa

Kuasa Hukum : yang meresahkan itu Buni Yani atau Ahok?

Sang Legendaris, Jakarta -  Tim Penasihat Kuasa Hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, I Wayan Sudirta mengatakan keresahan kasus penistaan agama diakibatkan oleh Buni Yani. Sebab, kegaduhan terjadi setelah adanya postingan yang diunggah Buni Yani di media sosial. Menurut Wayan, kejadian terjadi setelah 10 hari Ahok berkunjung di Kepulauan Seribu pada 27 September 2017. "Sebenarnya yang meresahkan itu Buni Yani apa Ahok. Kata jaksa, Buni Yani yang meresahkan masyarakat​, karena dia memotong kata pakai dalam unggahannya, dia penyebab semua," kata Wayan di kawasan Jalan Proklamasi, Jakarta Barat, Jumat (21/4/2017). Dalam kasus ini, Wayan juga mempertanyakan siapa korbannya. "Setiap laporan harus ada korban dan korbannya itu nyata atau tidak. Sebuah kasus pidana harus jelas, siapa yang jadi korban, kalau umat muslim, muslim yang mana ataupun ulama juga yang mana," papar dia. Karena itu, Wayan mengatakan bahwa Mantan Bupati Belitung Timur tersebut layak b

Ahok tunggu janji Anies tutup Alexis

Sang Legendaris, Jakarta -  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku menantikan realisasi janji pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Anies Baswedan-Sandiga Uno terkait penutupan Hotel Alexis. Pada kampanye Pilkada DKI 2017, Anies-Sandiaga menegaskan akan menutup seluruh tempat prostitusi di Jakarta, termasuk Hotel Alexis, jika terpilih sebagai gubernur. "Justru gue mau tunggu dia tutup," kata Ahok singkat di Balai Kota, Jumat (21/4/2017). Alexis adalah nama sebuah hotel, selain juga tempat hiburan ternama di wilayah Pademangan, Jakarta Utara. Sebelumnya Ahok mengatakan penutupan Alexis tidak dilaksanakan belum selama dia menjabat kursi DKI 1 hingga Oktober 2017. "Tanya Gubernur baru saja," kata Ahok. Sebelumnya, Ahok beberapa kali mengatakan ia tidak punya wewenang untuk menutup Hotel Alexis, Jakarta Utara. Menurut Ahok, penutupan tempat hiburan yang melanggar aturan harus ada bukti. "Kalau yang prostitusi belum

Bunga dan kerumunan warga sambut Ahok di Balai Kota pagi ini

Sang Legendaris, Jakarta -  Sebuah karangan bunga bertuliskan "Pak Ahok We Love You" terpampang di samping pendopo Balai Kota Jakarta pada Jumat (21/4/2017) pagi. Karangan bunga ini sebagai dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta itu, usai sidang tuntutan dugaan penistaan agama dan Pilkada DKI 2017. Tak hanya itu, dukungan juga diberikan oleh ratusan warga yang menunggu Ahok di pendopo Balai Kota Jakarta. Seperti biasa, sejak pagi tadi, pendopo kembali riuh dengan ratusan warga yang ingin mengadu atau sekadar berswafoto dengan Basuki Tjahaja Purnama. Bedanya, ratusan warga ini membawa mawar untuk diberikan ke Ahok. Florence, warga Kebon Jeruk, mengaku sengaja membawa puluhan mawar untuk dibagikan di pendopo Balai Kota Jakarta. "Saya sengaja bawa mawar dalam rangka Hari Kartini dan kasih semangat ke Pak Ahok," ujar Florence di Balai Kota Jakarta, Jumat. Saat Ahok tiba, warga yang sudah menanti langsung mengerumuni. Warga tidak hanya berfoto, beberapa membe

Alasan Jaksa tuntut Ahok dengan Pasal Alternatif 156

Sang Legendaris, Jakarta -  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dituntut 1 tahun penjara dengan 2 tahun masa percobaan. Dalam tuntutannya itu, jaksa penuntut umum (JPU) menggunakan satu dari dua pasal alternatif yang didakwakan ke Ahok. Ketua tim jaksa penuntut umum (JPU) Ali Mukartono menjelaskan alasan menuntut Ahok dengan pasal alternatif. Ia mengungkapkan, penggunaan alternatif dalam dakwaan Ahok adalah untuk memungkinkan jaksa dapat memilih pasal mana yang bisa dijadikan untuk membuktikan kasus Ahok. "Jadi bukan tidak dimasukkan. Dari dua dakwaan alternatif, jaksa memilih alternatif kedua. Kenapa? karena sudah dijelaskan antara lain buku yang dibuat yang bersangkutan, Pak Ahok, diterima sebagai fakta hukum," beber Ali Mukartono. Ia mengungkapkan, dalam buku Ahok, Merubah Indonesia, disebutkan siapa pengguna Surat Al Maidah. Ia menjelaskan, penggunaan Surat Al Maidah yang dimaksudkan Ahok bukanlah elite politik. "Kalau demikian maksud be

Anies - Sandi Unggul, Ahok jamin pendukungnya tidak akan ribut

Sang Legendaris, Jakarta -  Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memastikan para pedukungnya akan menerima kekalahan pasangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017 dengan lapang dada. Karena itu dia menyebut para pendukungnya tak akan ada yang ribut. "Saya jamin pendukung saya nggak akan ributlah, enggak akan ribut, saya jamin saya bilang," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (20/4/2017) pagi. Dia menyebut bahwa semua sudah diatur oleh Tuhan. Oleh karena itu tak ada yang perlu disedihkan. "Kita percaya kok semua Tuhan yang ngatur, semua takdir Tuhan yang tentukan, ini kan orang semua begitu, hidup itu begitu," kata Ahok. Sebelumnya, Ahok juga memastikan tidak akan menggugat hasil perhitungan suara putaran kedua Pilkada DKI 2017 ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Saya kira enggak ada niat gugat ke MK ya. Kalau memang sudah kayak begitu ya sudah saya kira," kata Ahok, di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pus

Ahok dan Najwa Shihab nangis nonton film Kartini

Sang Legendaris, Jakarta -  Berbagai reaksi bermunculan dari sejumlah tokoh nasional hingga selebritas saat menyaksikan penayangan perdana (premiere) film Kartini. Film yang mulai ditayangkan di layar bioskop pada 19 April 2017 ini sukses menguras air mata para penonton. Tak terkecuali, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan presenter Najwa Shihab. "Bagus banget, apalagi disutradarai sama Hanung (Hanung Bramantyo). Saya hampir nangis. Saya suka filmnya," ucap Ahok usai menyaksikan film Kartini bersama sejumlah insan film. Tak hanya Ahok, Najwa Shihab pun merasakan emosinya yang dibuat naik turun saat menyaksikan penampilan Dian Sastrowardoyo di film besutan Hanung Bramantyo. "Film Kartini bagus banget. Nonton film ini saya nangis terus dari awal sampai akhir. Banyak sekali pesan dan kesan yang bisa didapat," Najwa Shihab menjelaskan. Film Kartini merupakan hasil kolaborasi Legacy Pictures dan Screenplay Films. Film biopik ini mencer

Pasukan Oranye, Pejuang pengubah wajah Jakarta

Sang Legendaris, Jakarta -  Dadan Wirandana (27) tidak pernah bermimpi menjadi buah bibir warga Jakarta, bahkan luar Ibu Kota. Aksinya tergolong nekat, menyelam di got hitam pekat tanpa menggunakan pengaman. Tujuannya tak lain untuk menghilangkan genangan dari jalanan di Jakarta selepas hujan deras. Dadan adalah salah seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Masyarakat lebih mengenalnya dengan Pasukan Oranye karena atribut yang mereka kenakan setiap turun ke jalanan. Aksi Dadan yang merupakan PPSU Jakarta Pusat itu terekam kamera amatir dan tersebar di media sosial. Pasukan Oranye adalah satu dari pasukan-pasukan warna yang dibentuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi angka pengangguran di Jakarta. "Seluruh dunia pasti ada penganguran. Itu tidak bisa dihilangkan, tinggal bagaimana menguranginya, berapa persen. Makanya kita banyak pasukan warna, rekrut orang kampung. Ada pasuk

Mengingat lagi janji-janji Ahok dan Anies di Pilkada DKI 2017

Sang Legendaris, Jakarta -  Hari pencoblosan Pilkada DKI 2017 sudah di depan mata, mulai Minggu 16 April hingga Selasa 18 April, warga DKI Jakarta memasuki masa tenang. Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta melarang adanya aktivitas kampanye dalam bentuk apapun terhadap dua kubu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Warga DKI sudah melewati hari-hari yang berat dalam dua bulan terakhir ini yaitu setelah hasil Pilkada DKI 2017 putaran diumumkan. Masa kritis ketika begitu banyak berita, isu, informasi, bahkan kabar bohong alias hoax terkait Pilkada DKI 2017 dan tentunya mengenai masing-masing pasangan calon. Hal ini memecahkan fokus warga DKI mengenai esensi dari Pilkada DKI 2017, yakni memilih pemimpin DKI Jakarta yang bisa membawa ibu kota negara ini menjadi kota yang patut dijadikan contoh bagi kota-kota lain di Indonesia. Untuk itu, ada baiknya melihat kembali program

Kawal Ahok - Djarot, Golkar gelar Real Count Pilkada DKI 2017

Sang Legendaris, Jakarta -  Partai Golkar akan mengadakan real count pada hari pencoblosan Pilkada DKI 2017 putaran kedua. Real count ini akan dilakukan di kantor DPD Golkar DKI, Cikini, Jakarta. "Real count tanggal 19 (April) dari jam 13.00 WIB," kata Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi di kantor DPD Golkar DKI, Jakarta, Minggu 16 April 2017. Fayakhun menyebut Golkar DKI sudah membuat real count Pilkada DKI sejak putaran pertama. Berdasarkan pengalaman, lanjut dia, pukul 16.00-18.00 WIB adalah puncak suara yang masuk ke penghitungan. "Kalau enggak ada aral melintang, data melebihi 96 persen pada pukul 18.00 WIB," ucap Fayakhun. Menurut dia, pada putaran pertama Pilkada DKI 2017, hasil real count Golkar hanya selisih 0,05 persen dengan hitungan resmi KPU. Perbedaan itu karena KPU DKI menyelenggarakan pencoblosan ulang di beberapa TPS. "Real count sesuatu yang luar biasa, bukan main-main. Butuh ketelilitian tinggi. Data real count kami b

Pesan Anies untuk Ahok - Djarot yang kembali aktif di Balai Kota

Sang Legendaris, Jakarta -  Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat telah kembali menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta usai cuti selama kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Kembalinya Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Petahana ini terhitung mulai Minggu 16 April 2017 atau saat masa tenang Pilkada dimulai. Menanggapi hal tersebut, pesaingnya dalam Pilkada DKI 2017, Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpesan agar Ahok-Djarot tidak memanfaatkan otoritasnya sebagai pemimpin Jakarta saat ini untuk memenangkan Pilkada DKI 2017. "Yang penting adalah jangan menggunakan otoritas untuk kepentingan kemenangan, karena justru inilah ujian dari kenegarawanan. Ujian dalam berdemokrasi. Jadi ujiannya adalah justru pada saat diberikan kekuasaan. Apalagi memegang kekuasaan di masa-masa tenang," ujar Anies saat ditemui di kawasan Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan, Sabtu, 15 April 2017. Anies meminta agar aktivitas Ahok-Djar