Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 3, 2017

Gadis Pelampiasan Nafsu BirahiKuu..!!!

SangLegendaris , Jakarta -  Hari itu aku sedang sibuk menyelesaikan salah satu proyekku untuk sebuah perusahaan tekstil. Iseng-iseng untuk refreshing, aku buka e-mailku, dan membalas e-mail yang masuk. Ada beberapa e-mail ucapan terimakasih dari mereka yang telah sukses mengikuti langkahku menggeluti bisnis wiraswasta ini. Ada juga e-mail dari calon pelanggan meminta proposal. Juga ada beberapa e-mail joke dari teman-temanku. Sedang asyik-asyiknya membaca dan membalas e-mail, tiba-tiba HPku berbunyi.. “Yang.., sedang apa nih? Aku kangen..” suara Monika pacarku terdengar di ujung sana. “Hai Mon.., biasa sedang nyelesaiin kerjaan nih. Kamu masih kuliah ya?” “Iya.. Lagi nunggu kelas berikutnya. Nanti malam jadi khan?” “Pasti donk.. Aku juga kangen banget sama kamu..” jawabku mesra. “Iya deh.. Udah dulu ya yang.. Dosennya udah datang.. Bye..” Aku pun kemudian melanjutkan membalas e-mail. Setelah itu, kututup program e-mailku, dan akupun kembali mengerjakan proyekku. Lagi-lagi

Ber-Gejolak dengan Teman Istriku yg Aduhayyy..!!!

SangLegendaris , Jakarta -  Kejadiannya ketika aku sdh berkeluarga dan sudah memiliki 1 anak umur ±2 thn, usiaku kala itu 30 thn. Kami baru pindah ke sebuah kompleks perumahan di kota S yg masih sangat baru. Belum banyak penghuni yg menempatinya, malahan di gang rumahku (yg terdiri dari 12 rumah) baru 2 rumah yg ditempati, yaitu rumahku dan rumah Pras. Pras juga sudah beristri, namanya Alina, tapi biasa dipanggil Lina. Mereka belum punya anak sekalipun sudah menikah lebih dari 2 thn. Rumah Pras hanya berjarak 2 rumah dari rumahku. Karena tidak ada tetangga yang lain, kami jadi cepat sekali akrab. Aku dan Pras jadi seperti sahabat lama, kebetulan kami seumuran dan hobi kami sama, catur. Lina, yang berumur 26 thn, juga sangat dekat dgn istriku, Winda. Mereka hampir tiap hari saling curhat tentang apa saja, dan soal seks juga sering mereka perbincangkan. Biasa mereka berbincang di teras depan rumahku kalau sore sambil Winda menyuapi Aria, anak kami. Mereka sama sekali tidak tahu kal