Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 7, 2017

Aksi simpatik untuk Ahok di Perth Australia

Sang Legendaris, Jakarta -  Sejumlah Warga Negara Indonesia menggelar aksi solidaritas mendukung Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Perth, Australia, pada Sabtu 13 Mei pukul 14.00 waktu setempat. Aksi tersebut diadakan di Sir James Mitchell Park, South Perth. Tidak hanya menyuarakan dukungan terhadap Ahok, namun para WNI yang kompak mengenakan busana nuansa merah putih juga mengusung sikap membela persatuan NKRI. Salah seorang WNI yang berpartisipasi mengatakan kepada Sang Legendaris, aksi tersebut merupakan bentuk dukungan nyata terhadap pemerintah Indonesia, khususnya Ahok. "Kami mau meneruskan perjuangan Pak Ahok, Pak Djarot, dan Pak Jokowi. (Ini) untuk terus bersatu dan jangan terpecah," terang Monique Arianto. Dijelaskan lebih lanjut oleh Monique, bahwa selain berkumpul, massa aksi juga menyanyikan lagu nasional. Dari video yang beredar, sejumlah WNI tampak mengusung poster bergambar Ahok dengan tulisan "United We Stand

Respons Mendagri soal Pendukung Ahok diduga kritik Jokowi

Sang Legendaris, Jakarta -  Seorang wanita berinisial VK, yang tengah berorasi di aksi simpatik untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyebut rezim Jokowi lebih parah dari rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Terkait hal ini Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pun angkat suara. Tjahjo mengatakan, karena merupakan bagian dari pemerintahan maka dia perlu membela Presiden. "Ini menyangkut rezim pemerintahan. Ini dia sebut rezim pemerintahan Jokowi. Saya bagian dari pemerintah. Saya harus bela Presiden saya," ujar Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 12 Mei 2017. Namun, politikus PDIP itu menolak jika sikapnya itu disebut sebagai bentuk antikritik. Menurut dia, masyarakat harus bisa membedakan antara kritik dan fitnah. Tjahjo pun berencana melaporkan hal ini. Namun sebelum langkah itu diambil, Tjahjo memberi kesempatan kepada VK untuk menjelaskan maksud perkataannya di orasi itu. Dia sudah mengirim surat secara khusus kepada

Jurnalis Asing ikut meliput penahanan Ahok di Mako Brimob

Sang Legendaris, Jakarta -  Media asing mulai menyorot segala aktivitas di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, tempat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ditahan. Salah satu media asing itu adalah de Volkskrant. Media televisi Belanda tersebut mengirim reporter bersama juru kameranya ke Jakarta untuk meliput kasus penodaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu. Disela liputannya, Michel Guilumane Mare, sang repoter media tersebut, mengaku sudah tiga hari meliput aksi massa sejak Ahok dinyatakan bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. "Kami mengikuti sejak aksi di Tugu Proklamasi kemarin," ucap Michel di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jumat (12/5/2017). Dia mengatakan, mayoritas warga negara Belanda atau Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Belanda ingin mengetahui perkembangan kasus tersebut. "Banyak yang memberi respons di media sosial (milik official TV kami), mereka meminta agar kasus Ahok ditayangkan," ucap dia.

Roy Marten dan Ratusan orang datangi Mako Brimob jenguk Ahok

Sang Legendaris, Jakarta -  Massa pendukung Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mulai memenuhi gerbang utama Mako Brimob Kelapa II Depok, tempat Ahok ditahan. Tampak sejumlah artis papan atas ikut serta dalam kerumunan itu. Massa pendukung mantan Bupati Belitung Timur itu dari ramai-ramai datang dari Balai Kota DKI. Pantauan Sang Legendaris, Kamis (11/5/2017), ratusan pendukung Ahok datang ke Mako Brimob pukul 14.20 WIB mengunakan tiga Bus Kopaja. Kehadiran mereka langsung disambut pendukung Ahok lainnya, yang telah lebih dulu berada di halaman gerbang utama Mako Brimob. Mereka serempak meneriakkan yel-yel meminta Ahok dibebaskan. Tak hanya itu, massa juga menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selang berapa menit, datang sebuah minibus hitam bernomor polisi B 48 ELU. Rupanya, mobil tersebut ditumpangi pesohor dunia hiburan yang mendukung Ahok, Roy Marten. Tak ayal, simpatisan pun berebut bersalaman dengan Roy Marten yang menjadi salah satu penump

Ahok dipenjara, Giring Nidji bersemangat jadi Politikus

Sang Legendaris, Jakarta -  Vonis dua tahun penjara terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)‎, tak bisa diterima Giring Nidji. Sebagai pendukung, Giring mempertanyakan putusan hakim yang menyatakan Ahok bersalah atas kasus penistaan agama. "Awalnya gue yakin Ahok aman. Ternyata enggak aman, dia divonis dua tahun dan dipenjara. Di situ yang pertama gue tanyakan adalah kok begini ya? Jaksa kemarin tuntut enggak terlalu berat, kenapa tiba-tiba Pak Ahok sudah di Rutan Cipinang?" kata Giring Nidji saat dihubungi via telepon, Rabu (10/5/2017). Hal ini membuat Giring Nidji bersemangat untuk terjun ke dunia politik. Menurut Giring, sudah saatnya para pemuda ikut meramaikan perpolitikan di Indonesia. ‎ "Hari ini gue masih bingung karena bertanya-tanya soal putusan ini. Yang jelas, gue harus melakukan sesuatu, enggak cuma nonton aja di rumah. Kemarin biasa aja (terjun ke politik), sekarang setelah tahu memang yang muda enggak boleh diam nih,"

Begini cara Ari Wibowo tunjukkan dukungan untuk Ahok

Sang Legendaris, Jakarta -  Sidang putusan atas kasus dugaan penodaan agama yang dituduhkan kepada Ahok berlangsung hari ini, Selasa (9/5/2017). Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis hukuman penjara selama dua tahun. Majelis hakim yang diketuai Dwiarso Budi Santiarto menyatakan bahwa Ahok bersalah dalam kasus dugaan penodaan agama. Ia juga memerintahkan Gubernur DKI Jakarta itu untuk langsung ditahan di Rutan Cipinang. Sejak pagi tadi, dukungan untuk Ahok mengalir dari berbagai kalangan, termasuk selebritas Tanah Air. Salah satunya datang dari Ari Wibowo. Seperti diketahui, Ari Wibowo merupakan salah satu pendukung setia Ahok. Bahkan walaupun pria bernama asli Basuki Tjahaja Purnama itu kalah di Pilkada DKI Jakarta 2017 kemarin, Ari Wibowo tetap menyatakan dukungannya. Meski tak turun langsung ke jalan seperti pendukung Ahok lainnya, Ari Wibowo punya cara lain untuk memberikan dukungan. Lewat Instagram pribadinya, aktor 46 tahun itu mengungga

Eko Hadi, pejalan kaki dari Madiun ~ Jakarta disambut Sandi dan Prabowo

Sang Legendaris, Jakarta -  Setelah melakukan perjalanan beberapa hari, Eko Hadi Susilo akhirnya tiba di Jakarta. Dia berjalan kaki dari Madiun-Jakarta guna menunaikan nazarnya jika pasangan Anies - Sandi menang dalam Pilkada DKI Jakarta. Pantauan Liputan6.com, Minggu (7/5/2017), Eko Hadi diterima langsung oleh Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Patung Pemuda, Bundaran Senayan, Jakarta Pusat. Eko yang mengenakan kaos hitam dengan tas ras ransel itu langsung dipeluk Prabowo. Usai itu, mantan Danjen Kopassus tersebut memakaikan seragam pasangan Anies-Sandi serta menyematkan bendera merah putih di bahunya. Mereka pun kemudian berjalan menuju FX Sudirman. Eko menuturkan dirinya ingin mengucapkan selamat kepada Anies - Sandi yang menang dalam Pilkada DKI Jakarta. Namun begitu, dia mengaku belum tahu harapan apa yang akan disampaikan kepada calon pemimpin Ibu Kota tersebut. "Saya punya niatan agar untuk Anies - Sandi

Sandiaga Uno janji tak rombak pejabat DKI jika ....

Sang Legendaris, Jakarta -  Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Sandiaga Uno, berjanji tidak merombak pejabat di Pemerintah Provinsi DKI yang berprestasi. Karena itu, para pejabat tak perlu khawatir jika memiliki pencapaian selama bekerja. Justru, pejabat yang berprestasi bisa memperoleh promosi. "Saya perlu sampaikan pesan, pejabat-pejabat di Pemprov DKI tidak perlu khawatir. Karena yang berprestasi pasti diapresiasi, kita berikan penghormatan. Tidak ada perombakan, yang miliki prestasi pasti akan dapat karir lebih bagus," kata Sandiaga Uno di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (7/5/2017). Dia juga berjanji tidak menghentikan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) bagi pejabat DKI yang berprestasi. Namun, dia meminta agar pegawai di jajaran Pemprov DKI juga meningkatkan kinerjanya. "Kita ingin mengirim pesan untuk seluruh birokrasi di DKI untuk tetap optimistis bahwa pekerjaan mereka secured. Kita akan pastikan TKD yang selama ini mereka terima juga akan dilanjutk