Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 2, 2017

Tanggapan Ahok ketika DKPP sebut Ketua KPU DKI langgar kode etik

Sang Legendaris, Jakarta -  Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memutuskan Ketua KPU DKI telah melanggar kode etik sebagai penyelenggara pemilu. Pelanggaran itu terkait molornya rapat pleno pengumuman hasil penghitungan pilkada DKI Jakarta pada bulan lalu yang berujung pasangan nomor urut dua, Ahok-Djarot walk out. Ahok mengaku enggan berkomentar banyak menanggapi hal tersebut. "Saya enggak tahu, tanya DKPP," ujar Ahok di Kawasan Thamrin, Jakarta, Sabtu, 8 April 2017. Ahok lantas menjelaskan kronologi kejadian molornya rapat pleno yang berujung walk out itu. "Kita masuk kan enggak ada orang. Lewat lobi kok, dan TV juga live. Pak Djarot nunggu di ruang VIP-nya. Saya enggak mau ke VIP karena Pak Djarot nunggu di situ enggak ada orang juga," ucap Ahok. Terpisah, pasangan Ahok dalam Pilkada DKI 2017, Djarot Saiful Hidayat mengatakan pemberian sanksi pada Ketua DKI Sumarno dapat menjadi koreksi dan evaluasi yang baik. "Enggak apa-apa, sebagai kore

Bersilaturahmi dengan GP Ansor, Ahok tulis pesan khusus

Sang Legendaris, Jakarta -  Cagub Cawagub DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful bersilaturahmi dengan para pimpinan GP Ansor. Pada kesempatan itu, Djarot datang lebih dahulu guna melakukan ibadah salat Jumat di Masjid KH Abdurrahman Wahid di kantor GP Ansor, Senen, Jakarta Pusat. Sementara itu , Ahok sendiri baru datang sekitar pukul 13.30 WIB. Dalam silaturahmi tersebut, Djarot juga ditemani oleh Sekjen Golkar Idrus Marham, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Sekretaris timses Ahok-Djarot, Ace Hasan Syadzily, Ketum GP Ansor Yaqut Cholil Qumas dan Ketua GP Ansor DKI yang juga politisi PKB Abdul Azis. “Silaturahmi saja, ini sahabat lama di Ansor. Ini nostagia, waktu kita di Blitar sering jalan sama-sama sahabat Bansor,” kata Djarot usai salat Jumat di kantor GP Ansor. Djarot menjelaskan bahwa selama ini dia memang sejalan dengan GP Ansor, yang juga merupakan organisasi PBNU. Menurut Djarot, selama ini GP Ansor dan PBNU kerap bersama-sama menegakk

Mudik 1 hari, Ahok ziarah ke makam Ayah dan kunjungi guru SD

Sang Legendaris, Jakarta -  Calon Gubernur Petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyempatkan diri pulang ke kampung halamannya di Manggar, Belitung Timur, Kamis 6 April 2017. Lantaran harus melanjutkan kampanye, Ahok memaksimalkan perjalanan Jakarta-Belitung pulang-pergi dalam sehari. Ahok sengaja mudik untuk berziarah ke makam ayahanda, Indra Tjahaja Purnama. "Pesan bapak saya, menjadi pejabat itu pekerjaan yang mulia. Karena menentukan nasib banyak orang, sedangkan pengusaha hanya untuk dirinya sendiri," ujar Ahok menirukan ayahnya, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis 6 April 2017. Ahok mengaku, pesan ayahnya itu lah yang membulatkan tekadnya untuk mau menjadi pejabat. Dia juga mengaku selalu mengingat pesan ayahnya yaitu orang miskin tidak bisa menang melawan orang kaya, dan orang kaya tidak akan menang melawan pejabat. Namun, kalau menjadi pejabat, bisa melawan mereka yang korup. Menurut Ahok, ayahnya lah yang mengajarkan an

Cek penyebab banjir di Kali Gandaria, Ahok lewati lubang kecil

Sang Legendaris, Jakarta -  Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hari ini blusukan ke kawasan Gandaria Selatan, Jakarta Selatan. Dalam blusukan kali ini, Ahok sempat mengecek kondisi kali di kawasan tersebut. Lucunya, untuk menuju kali, Ahok harus melewati lubang kecil yang hanya berukuran badan orang dewasa, lantaran bantaran kali tertutup tembok beton. Tidak hanya itu, Ahok juga harus berjalan melewati tumpukan-tumpukan sampah bau untuk mencapai pinggir kali tersebut. Ahok mengaku ingin mengecek apa yang menjadi penyebab banjir di kawasan ini. Ternyata, penyebabnya adalah adanya aliran sungai yang dibelokkan untuk proyek pengembang. "Ini sebenarnya kali mati. Kali di sana dipindahkan lewat sini karena pembangunan (proyek)," kata Ahok saat blusukan, Rabu (5/4/2017). Karena itu, Ahok pun mengaku akan segera membenahi bantaran kali itu. Sebenarnya, dia sudah pernah menawar untuk membeli tanah kepada pengembang di Pondok Indah untuk rusun

Adu bukti video di sidang Ke - 17 Ahok

Sang Legendaris, Jakarta -  Jelang sidang ke-17, Ahok dan tim kuasa hukum yang tergabung dalam advokasi Bhinneka Tunggal Ika menggelar simulasi persidangan di kawasan Proklamasi, Jakarta Pusat. Tanya-jawab antara kuasa hukum dengan Ahok dilakukan untuk melatih mantan Bupati Belitung Timur dalam menjawab pertanyaan jaksa. "Diskusi dan refresh memori. Karena kan besok yang ditanya (hakim) saya. Jadi dia (pengacara) mesti belaga jadi kayak jaksa, nanya ke saya apa jawabnya," ujar Ahok di kawasan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin 3 April 2017. Ahok mengungkapkan, bentuk kegiatan itu berupa diskusi dan rembuk bersama para pengacara. Sejumlah persoalan ditanyakan terkait pokok masalah yang diperkirakan akan diajukan para hakim. "Kita siapin BAP lihat seperti apa. Kan nanti pertanyaan jaksa juga seperti apa. Yang mau bela kita juga kita harus tahu niatnya (Ahok) seperti apa," ucap Ahok. Sementara itu Ketua tim pengacara Ahok, Trimoelja D Soerjadi menyatakan repl

Alasan Nusron Wahid ajak Nahdliyin pilih Ahok - Djarot

Sang Legendaris, Jakarta -  Salah satu Ketua PBNU Nusron Wahid mengungkap alasan mengapa para nahdliyin memilih pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta. Di hadapan ratusan massa NU, Nusron mengatakan bahwa hanya pasangan nomor urut dua itulah yang berpihak kepada kaum nahdliyin. "Kalau ada orang NU ngapain milih yang lain dalam pilkada. Dan pak Djarot ini orang jawa timur yang NU tulen maka kita pilih pasangan nomor urut dua," ujar Nusron di hadapan Keluarga Besar NU Jakarta Barat, Senin 3 April 2017. Hal ini dikatakan Nusron usai peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Istighosah Islam Nusantara di Saung Rawa Lele Jalan Peta Barat, Kalideres, Jakarta Barat. Ia mengatakan, jika Ahok-Djarot menang dalam Pilkada DKI putaran kedua, dipastikan nanti sekolah dan madrasah NU yang saat ini kondisinya kurang baik akan dibantu. Kemudian, kata dia, mereka yang saat ini belum mendapatkan beasiswa juga akan diberikan.

Saat Hastro segarkan memori warga dengan Program-program Ahok

Sang Legendaris, Jakarta -  Sekjen DPP PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto berkampanye untuk pasangan petahana Ahok-Djarot di Kelurahan Koja, Kecamatan Koja RT 001/RW 001, Jakarta Utara. Kampanye ini juga untuk melihat pelaksanaan Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP), kinerja pasukan warna-warni, serta dengar pendapat masyarakat tentang tata ruang DKI. Begitu sampai di lokasi, Hasto yang datang bersama anggota DPR Rieke Dyah Pitaloka dan KH Munib, langsung bercengkrama dengan warga penghuni Rumah Susun Koja. "Antusias warga menunjukkan kesadaran politik masyarakat Jakarta dalam pemilihan gubernur sangat tinggi," kata dia di lokasi, Minggu (2/4/2017). Dalam kesempatan tersebut, tak lupa Hasto menyampaikan salam dari Ketua Umun DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Hasto kemudian menanyakan kepada warga, apakah kenal dan ingat pada Ahok-Djarot? Kalau tidak ingat, maka lihatlah sungai-sungai yang

Strategi Golkar menangkan Ahok - Djarot di kantong suara Muslim

Sang Legendaris, Jakarta -  Sekretaris Partai Golkar Idrus Marham mengaku memiliki strategi untuk memenangkan pasangan calon (paslon) petahana yang diusung pihaknya dalam Pilkada DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat. Ia pun membeberkan apa yang akan dilakukan oleh partainya ke depan. Menurut Idrus, Ahok yang ikut serta dalam pertemuan tertutup tersebut juga menyampaikan apa yang akan dilakukannya jika kembali terpilih menjadi DKI 1. "Yang disampaikan Pak Basuki kepada kita semua dan kita konsisten itu untuk memajukan Jakarta kuncinya adalah bagaimana supaya program-program ini kita kedepankan, pikiran-pikiran kita kedepankan," ujar Idrus usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ahok di Jakarta, Sabtu, 1 April 2017. Idrus menambahkan, apabila umat Islam di Ibukota diperhatikan dengan baik, maka menurut Ahok Jakarta juga akan menjadi semakin lebih baik. "Maka apabila umat Islam ini (diperhatikan) kata Pak Basuki pasti DKI Jakarta