Langsung ke konten utama

Kisahku dan Tante

SangLegendaris, Jakarta - Hubunganku dengan tante Pricil memang sudah sangat jauh, hingga sekarang aku masih saja berhubungan dengan tante Pricil. Hyper Aktifnya tante Pricil yang membuat kita sampai sekarang masih berhubungan, karena menurut tante Pricil, dia hanya bisa mendapatkan kepuasan birahinya hanya dengan aku bukan dengan suaminya yang sudah tua. Tante Pricil ini sudah berusia 39 tahun, namun meskipun umurnya sudah gak muda lagi, dia masih memiliki gairah yang sangat tinggi dalam berhubungan di atas ranjang. Tante Pricil juga sangat rajin merawat tubuhnya untuk membuatku tambah bergairah dengan keelokan tubuhnya.


Namaku Suwandi, umurku saat ini 22 tahun, aku masih kuliah. Aku memiliki perawakan yang sangat menarik kaum pria/wanita dan bahkan tante-tante. Aku memiliki tinggi badan 169cm dengan berat badan yang proposional sehingga badanku terlihat sixpack. Aku juga rajin berolahraga untuk menjaga staminaku yang sesaat diminta untuk memuaskan tante Pricil. Dalam berhubungan badan tante Pricil selalu meminta berbagai gaya dan juga selalu tante Pricil meminta untuk aku bisa membuatnya mencapai klimaks sampai beberapa kali, Dan sampai saat ini tante Pricil tidak pernah menang melawan kejantananku.

Suatu hari tante Pricil menghubungiku dan mengajakku untuk bertemu di sebuah mall. Aku pun langsung seperti biasa bergegas menuruti keinginan tante Pricil, dan sampailah aku di restoran sebuah mall yang sudah ditentukan oleh tante Pricil. Namun disana aku melihat tante Pricil tidak sendirian, dia bersama seorang temannya yang aku tafsir umurnya sedikit lebih muda dari tante Pricil.

Namun dari pandanganku teman tante Pricil ini lebih menarik. Dia lebih cantik, tubuhnya lebih seksi dan wajahnya juga terlihat lebih bergairah. Lalu dikenalkannya aku dengan teman tante Pricil tersebut. Namanya adalah tante Lia, Seorang tante yang sudah menjanda 3 tahun. Setelah itu akhirnya aku, tante Pricil dan tante Lia mengobrol dengan asiknya hingga akhirnya tante Pricil memintaku untuk menemaninya dan tante Lia untuk jalan - jalan mencari pakaian.

Aku pun seperti biasa hanya mengikuti tante Pricil dan tante Lia dari belakang sambil aku mamandangi tubuh tante Lia yang sangat aduhai sekali. Bodynya tidak sesuai dengan usianya, karena bodynya masih mirip dengan gadis - gadis ABG jaman sekarang. Waktu sudah agak sorean menjelang malam, dan tante Lia pun memutuskan untuk pulang. "Oke, Cil. Aku pulang dulu ya, hampir sore nih. Sampai ketemu lagi Suwandi" kata tante Lia manja.

Lia sambil tersenyum penuh arti kepadaku yang membuat aku tambah bingung dan dia melenggang menuju carcall untuk memanggil sopirnya. Sepeninggal tante Lia kami menuju food court untuk membeli minum dan istirahat. "Su, menurut kamu tante Lia gimana?" tanya tante Pricil padaku setelah membeli minum dan duduk ditempat yang agak memojok dan meminum minumannya.

"Mmmm...gimana apanya tante?" jawabku bingung mendengar pertanyaan tante Pricil sambil menyedot minuman ringan yang aku pesan.

"Ahh kamu ini, pura - pura nggak ngerti apa emang nggak ngerti? Ya sifat orangnyalah, bodynyalah, facenyalah dan lain - lainyalah" jawab tante Pricil agak sewot.

"Ooohhhh,kalau sifatnya sih saya belum tahu bener, kan baru sekali ketemu, tapi kelihatannya orangnya baik dan ramah, terus kalau face dan bodinya mmm.. biasa - biasa aja tuh" jawabku sambil tersenyum.

"Emang kenapa tante, kok tante tanya gitu? Bikin aku binggung saja, terus tadi tante ngomongin apa sih? kok pakai bisik - bisik terus tante Lia jadi aneh sikapnya" tanyaku pada tante Pricil.

"Su, kamu tahukan kalau tante Lia itu sudah lama hidup sendiri sejak pisah sama suaminya. Nah tadi itu waktu tante Lia lihat kamu dia langsung tertarik sama kamu, dan dia nanyain tentang kamu terus ke tante sebab dia nggak percaya kalau kamu itu keponakan jauh tante, jadi tante terpaksa cerita dech kedia siapa kamu sebenarnya.

Kamu jangan marah ya, abis tante Lia itu suka maksa kalau keinginannya belum kesampaian" jawab tante Pricil. "Teruss... MMmmm... dia pengen sama kamu Su.... gimana? Kamu mau enggak?" tanya tante Pricil dengan wajah serius.

"Wah gimana ya, repot juga nich kalau sampai dia ngomong - ngomong ke orang lain, bisa tercemar nama tante. Kalau menurut tante dia bisa jaga rahasia kita dengan cara gitu ya sudah, saya akan layani dia" jawabku serius juga.

"Tapi nanti kamu jangan lupain tante ya kalau sudah dekat sama tante Lia" kata tante Pricil was - was.

"Ahh tante ini ada - ada aja, nggak mungkinlah saya lupa sama tante, sayakan kenal tante dulu baru tante Lie" jawabku menghibur tante Pricil yang terlihat agak sedih dari ekspresi mukanya.

"Yahh... sapa tahu kamu bisa dapat lebih dari tante Lia dan lupain tante dehh" katanya lagi sambil menghela nafas.

"Jangan kuatir tante, saya bukan tipe orang yang gampang ngelupain jasa baik orang kepada saya, jadi tante tenang saja" jawabku kemudian.

"Okelah kalau begitu nanti tante hubungi tante Lia, biar dia nanti hubungi kamu" kata tante Pricil kemudian. Setelah itu tante Pricil lebih banyak diam entah apa yang ada dalam pikirannya dan tak lama kemudian kamipun pulang.

Malamnya tante Lia menghubungi aku lewat telepon. " Hallo Suwandi, ini tante Lia. masih ingatkan?" tanya tante Lia dari seberang.

"Ohhh.. iyah masih, kan baru tadi siang ketemu, ada apa tante?" jawabku sambil bertanya.

"Tadi tante Pricil sudah cerita belum sama kamu tentang tante?" tanyanya lagi.

"Sudah sih, Mmmm... memang tante serius?" tanyaku lagi pada tante Lia.

"Serius dong, gmana kamu okekan?" tanya tante Lia lagi.

"Kalau gitu oke dech" jawabku singkat. Lalu kami bercakap - cakap sebentar dan kami akhirnya kami janjian besok pagi di lobby hotel "XXX" di daerah Jakarta Barat dan dia akan datang lebih awal karena akan check-in dulu, setelah itu teleponpun ditutup.

Keesokannya seperti biasa aku memakai baju rapi seperti orang kerja supaya tidak terlalu menyolok dan aku menunggunya di lobby hotel tersebut karena aku juga datang cepat, tak lama menunggu teleponku berdering. "Hallo Suwandi, ini tante Lia. Tante sudah ada di atas, kamu langsung naik aja di kamar 5757 oke? Tante tunggu ya" kata tante beritahukan kamarnya.

"Oke tante saya segera kesana, saya juga sudah di lobby" jawabku singkat dan menutup pembicaraan. Setelah mematikan teleponku agar tidak diganggu, aku naik lift menuju kamar tante Lia. sampai di depan pintu kutekan bel dan tante Lia membukakan pintu.

"Ayoo masuk, daritadi tante sampai dan langsung check-in. Ohh ya, kamu mau minum atau mau pesan makan apa? tadi sih tante sudah pesan makan dan minum untuk dua orang, tapi kalau kamu mau pesan yang lain pesan saja, jadi sekalian nanti diantarnya" kata tante Lia sambil mempersilahkan aku masuk dan menutup pintu.

"Yah sudah kalau tante sudah pesan, nggak usah pesan lagi, nanti kebanyakan makanan malah binggung" jawabku langsung.

"Kok binggung kan buat gantiin tenaga kamu, Heehehe..." jawab tante Lia bercanda. Kemudian tante Lia duduk di sofa besar yang ada di dalam kamar itu dan aku duduk disebelahnya, kami berbincang - bincang sambil menonton TV lalu aku mendekati tante Lia dan memeluk pundaknya, kemudian tante Lia merebahkan kepalanya kepundakku, kubelai rambutnya dan kukecup keningnya tante Lia.

"Mmmm.. kamu romantis ya Suwandi, pantes Pricil suka sama kamu,Hhehe.. sudah lama tante nggak merasakan suasana romantis seperti ini" kata tante Lia sambil menghela nafasnya.

"Ya sudahlah tante, yang penting hari ini tante akan merasakan hangat dan romantisnya cinta, karena hari ini aku milik tante sepenuhnya" jawabku menghibur dia sambil kukecup lagi keningnya. Tante Lia menatapku sendu sambil tersenyum. "Terima Kasih sayang" kata tante Lia. dan kutatap matanya yang sendu dalam - dalam lalu kukecup bibirnya. Kecupanku dibibirnya perlahan berubah menjadi ciuman lembut yang dibalas tante Lia dengan lembut juga, sepertinya tante Lia benar - benar ingin merasakan nikmatnya berciuman yang sudah lama tidak dirasakannya. Kami saling cium, saling kulum, dan saling memainkan lidah kemulut pasangan kami, kugelitik lidah tante Lia dengan lidahku dan kusapu - sapu langit - langit mulutnya sambil kupeluk tubuhnya dan kuraba wajah dan tengkuk serta lehernya dengan tanganku yang lainnya.

"Aahhh.. sayang, aku suka sekali ciuman kamu, mmm... ciuman kamu lembut dan merangsang, mm... kamu memang pintar berciuman, ahhh... ayo sayang beri tante yang lebih dari ini" kata tante Lia disela - sela ciuman kami dan berciuman lagi. Tanganku mulai bergerak meremas kedua payudara milik tante Lia bergantian. Tapi aksi kami terganggu oleh pelayan Bandar Q yang mengantarkan makanan yang dipesan oleh tante Lia. Setelah pelayannya keluar dan tante Lia memberikan tips, tiba - tiba tante Lia menabrak aku dan mendorong aku hingga terjatuh diatas tempat tidur dan dengan buas dia langsung memelorotkan celana dan celana dalamku, hingga adikku yang masih tertidur terbebas dari sarangnya dan langsung diterkam olehnya.

Disedot, dikulum dan digigitnya penisku yang mulai bangkit dengan nafsu dan buas dan kedua tangannya tak henti - henti mengocok dan memainkan kedua bolaku. "Aarrhhhh Tannteee.. pelannn - pelannn Tanteee... Arrrgghhh... enakk seakaliiiahh tantee... oohhhh" desahku menahan nikmat yang diberikan oleh tante Lia kepadaku. Tanganku hanya bisa meremas rambut tante Lia dan seprei kasur yang sudah mulai berantakan, tak lama kemudian kulepaskan kepala tante Lia dari adikku, kuangkat tante Lia dan kurebahkan dikasur. "Sekarang giliranku, tante diam" saja dan nimati permainan ini ya" kataku sambil mengecup bibir tante Lia dan mulai mencumbu tante Lia sementara tante Lia hanya diam saja sambil menatapku dengan sendu.

Kumulai cumbuanku dengan menciumi bibirnya dan perlahan turun kelehernya sambil kubuka kancing baju tante Lia satu persatu sambil terus turun kedadanya. Setelah kancing bajunya terbuka semua, kuraih pengait BH yang ada dibelakang dan kubuka sehingga ikatan BHnya terbuka dan kulepaskan BH tante Lia lewat kedua tangannya tanpa melepas baju tante Lie, setelah lepas langsung kuciumi kedua dada tante Lia. Kuciumi seluruhnya kecuali pentilnya yang sudah berdiri mengacung minta dikulum tapi tidak pernah kukulum, setiap kali ciuman dan jilatanku sudah dekat dengan putingnya ciuman dan jilatanku turun lagi ke pangkal payudaranya dan terus turun sampai ke perut dan bermain - main di pusar sambil kujilati lubang pusar tante Lia lalu naik lagi terus berulang kali, kusingkap rok yang dipakai oleh tante Lia kemudian tanganku mulai bekerja meraba - raba paha dan lutut tante Lia lalu mulai melepaskan CD yang dipakai tante Lia.

Ketika permainan mulutku mencapai perutnya kutarik CD tante Lia, dan tante Lia mengangkat pinggulnya sehingga CDnya dengan mudah lepas dari tempatnya. Kupelorotkan CD tante Lia sampai sebatas lutut lalu ciumanku naik lagi kearah dadanya. dan ketika jilatanku mendekati pentilnya tante Lia tangankupun mendekati Mrs. V tante Lia dan ketika bibir dan lidahku mulai memainkan pentil tante Lia, tangan dan jari - jariku juga mulai bermain di bibir Mrs. V tante Lia yang ternyata sudah basah. Ketika kukulum pentil tante Lia yang sudah tegang dari tadi kumainkan juga klitorisnya dengan jari - jari tanganku yang seketika itu juga membuat tubuh tante Lia melengkung ke atas.

"Arkkkhhh.. Assuuwwwanndiihhh.. kamu bernar - benar gila sayang, kamu kejam sekali mempermainkan tante.. Aarrrkkhhh... Suwanndiii enak sekali sayanggg.. AAkkhhh.. tantee bisa gilaa.. kamuu benar - benar gilaa sayangg..." teriak tante Lia histeris sambil tangannya meremas seprei dan rambut kepalaku bergantian.

Tak kuhiraukan teriakan tante Lia dan aku terus mengulum kedua pentil dan menjilati kedua payudara tante Lia bergantian. Tak lama kemudian kurasakan Mrs. V tante Lia bertambah basah dan tubuhnya mulai bergetar keras yang disertai erangan - erangan, akhirnya tante Lia mendapatkan orgasme pertamanya. Pada saat tubuhnya mulai tenang, kulepaskan cumbuanku di dadanya dan langsung kuangkat kedua kakinya sehingga kepalaku dengan mudah menuju ke Mrs. Vnya dan langsung kujilati dan kukulum serta kusedot - sedot Mrs. V dan klitorisnya tante Lia.

"Aarrkkhh..gila..ini namanya penyiksaan kenikmatan..ahh..kamu memang gila....Aaarrgghh..aku gak kuat lagi sayangg..terruusss sedoot yangg kuatthh....ahhhh..tusuk dengan jari - jarimu sayyyanngg...ahhhh...yang kuahhtthtt.. Tantee mau dapatt lalggiihh...ahhh...kamu benar - benar gila" teriak tante Lia histeris memohon, lalu tubuhnya mulai bergetar lagi merasakan orgasme kedua yang datang menghampirinya.

Kuturuti permintaannya dengan menusukkan jariku dan kumainkan jariku dengan menyetuhkan jariku kedinding Mrs. V yang berkedut - kedut sambil terus bibir dan lidahku memainkan perannya di klitoris tante Lia. Tubuh tante Lia bergetar keras dan pinggulnya bergoyang-goyang mengikuti irama tusukan jariku sambil tak henti - hentinya menjerit - jerit histeris sambil kedua tangannya meremas dan menjambak - jambak rambutku.

"Aarrgghhhhh.. Aassuuuww.. saayyaangghhhaahhh.. enaakkhhhhhh saaynaanggg.. uuuhhhaahhhhhh... massuukkiiinnn jaarrriiihhhhuuaa... sedoottttt peenttilllll yannggghh kuuuaattttttahh... yanngggnn..kuuaaattttt... arrrgghhhhh...."

"Jerit histeris tante Lia mengantar orgasmenya yang kedua itu." dan ketika tubuh tante Lia sudah hampir tenang lagi, kuhentikan juga semua aktivitasku dan kulepas celana dalam tante Lia yang masih sebatas lutut sehingga lepas semua.

Lalu kuatur posisiku dan kumasukan rudalku kedalam gua Mrs. V tante Lia. "Ouukkhhh.. jangan dulu sayang..jangann..stopp..stoop.. biar tante istirahat dulu" pinta tante Lia kepadaku, tapi aku tidak menghiraukan permintaannya sambil terus kusodokan rudalku sampai masuk seluruhnya ke dasar goa dan mulai kugoncang, kuputar dan kukocok rudalku di dalam goa tante Lia.

Tak lama kemudian kuangkat tubuh tante Lia hingga posisi tante Lia kini dalam pangkuanku, dan dalam posisi tante Lia sedang menaik-turunkan bokong dan menggoyangkan pinggulnya kulepas semua pakaian  yang dikenakan tante Lia dan kulemparkan entah kemana lalu kubuka pengait dan resleting rok tante Lia dan kulepas rok tante dari atas dan kulempar juga entah kemana hingga kini tidak ada selembar benangpun yang menempel ditubuh tante lalu akupun melepaskan pakaianku sendiri dan kulempar sembarangan.

Setelah melepaskan baju mulai kuputar - putar pinggulku hingga rudalku lebih menggesek dinding goa Mrs. V tante Lia. "Akkhhhh..sayang...ahhh..kamu memang gila yaahhh syayannggh...ahhhh...kamuu..ahhh....gilaa...oohohhh...rudalmu benar - benar...pinterr...sekolahh dimanaa sayanggg......Tante mauu keluarr lagiii ahhh.... Tante gak kuatt lagii sayangg.. AAKKKGGHHHHH.. jerit tante Lia histeris dan tubuhnya mulai bergetar mendapat orgasmenya yang ketiga kalinya, kurasakan cairan di liang gua Mrs. V tante Lia bertambah banyak dan kurasakan juga kedutan - kedutan dari dinding Mrs. V tante Lia.

Lalu kurebahkan tubuh tante Lia dan terus kugenjot rudalku didalamnya yang sekali - kali kuputar - putar pinggulku, tubuh tante Lia tambah bergetar dengan kencang, goyangan dan kocokan penisku juga tambah kencang. Lalu kumainkan tanganku di klitorisnya sambil kurebahkan kepalaku kedadanya dan kusedot dan kukulum dengan kuat juga kedua pentil tante Lia bergantian dan kedutan - kedutan dinding Mrs. V tante Lia juga bertambah kuat sehingga rudalku merasakan sensasi yang membuat aku merasakan sesuatu yang akan segera meledak keluar.

"Akkkhhh..tante aku mau keluar nihh..aku keluarin yahh tantee" kataku disela-sela kuluman mulutku dipentilnya sambil terus mengocok rudalku dengan cepat dan kuat dalam liang gua Mrs. V tante Lia.

"Ahhh..iyah sayangg..hmmm..keluarin saja..hiisshhhh..tante jugaa..hhhaaa..juga sudah gak kuat lagi...ahhh" teriak tante Lia dan memelukku dengan erat sambil tubugku terus bergetar, kurasakan kuku - kukunya mencakar punggungku. Lalu meledaklah cairan kenikmatan yang kukeluarkan dalam Mrs. V tante Lia yang sudah basah sehingga bertambah basah lagi, ketika kenikmatanku meledak dan tubuhku bergetar kenikmatan kukocok dengan keras dan kuat rudalku dalam Mrs. V tante Lia sehingga ada cairan yang keluar dari dalam Mrs. V tante Lia yang kurasakan dari tanganku yang basah karena memainkan klitoris tante Lia. Tubuh kami sama - sama bergetar dengan kencang, keringat kami bersatu dan seluruh ruangan dipenuhi oleh suara erangan dan jeritan kenikmatan yang kami dapatkan pada saat bersamaan.

Setelah tubuhku dan tante Lia mulai tenang kembali, kulepaskan rudalku dari guanya yang sudah sangat banjir, lalu kubersihkan Mrs. V yang penuh dengan cairan kenikmatan kami berdua dengan sedotan dan jilatanku, kujilati sampai bersih dan sayup - sayup kudengar erangan pelan tante Lia yang memejamkan matanya merasakan kenikmatan yang baru saja dia dapatkan.

Setelah bersih kurebahkan tubuhku disamping tante Lia, lalu kupeluk dia dan kukecup pipi tante Lia. "Aahh...terima kasih sayang.. terima kasih daun mudakuu...uuahh..rasanya tubuhku ringan sekali bagaikan kapas yang masih terbang di awang-awang, Huuahhh....nikmat sekali tadi kurasakan , kamu memang pintar sayangg..baru sekali ini kurasakan orgasme beruntun seperti tadi, sampai lemas tubuh tante" kata tante Lia sambil membuka matanya dan tersenyum padaku.

"Ahh tante Lia bisa saja.. aku juga tadi nikmat sekali, kedutan dinding vagina tante Lia membuat penisku merasakan seperti diremas - remas, nikmat sekali" balasku sambil kuusap keringat yang ada di keningnya dan kukecup kening tante Lia, lalu aku bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh yang penuh dengan keringat dan disusul oleh tante Lia dan kamipun saling membersihkan tubuh.

Selesai membersihkan tubuh dan dalam keadaan masih bugil kami lalu menyantap makanan yang tadi dipesan oleh tante Lia sambil bercakap - cakap dan bercanda, sedangkan tangan tante Lia tidak pernah lepas dari selangkanganku. Selesai makan kami melanjutkan percakapan kami diatas tempat tidur sambil saling memeluk hingga akhirnya kamipun tertidur untuk memulihkan tenaga kami yang akan menuju ke pertarungan berikutnya yang lebih seru lagi. Dan mulai sejak itu jadilah aku daun muda kesayangan tante Pricil dan tante Lia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LegendaQQ : Adek Ipar Perawan

LegendaQQ - Aku seorang sarjana malah aku juga memiliki ijazah S2, tapi aku tidak pandai untuk memanfaatkannya, dimana aku malah lebih senang menjadi teknisi handphone awalnya si memang iseng tapi lama kelamaan aku menikmati pekerjaanku walaupun jurusanku tidak ada sangkut pautnya dengan teknisi. Aku bersyukur bisa menghasilkan teknisi handal, saat ini aku sudah berkeluarga dan sedang mengembangkan usahaku, dimana aku dibantu oleh istriku dan adik iparku yang masih SMA, dia kami suruh jaga ruko yang kami sewa dengan alasan sehabis pulang sekolah, Bertha adik iparku dibilang montok karena pantatnya yang bahenol dan payudaranya yang menggunung. Tapi dia masih tidak mau menggunakan yang namanya bra.. katanya malu, padahal aku kakak iparnya sering sekali menggoda bahkan sempat beberapa kali sengaja kusenggol buah dada yang baru tumbuh itu, tapi dia tetap saja masih belum mau menggunakan bra. Siang itu seperti biasa aku baru mau mandi dan ternyata mesin air tidak mau hidup, dari

Cerita TKW Indonesia di Taiwan diperkosa lima kali seminggu!!

Setiap tahun, lebih dari 100 kasus penyerangan seksual terhadap pekerja migran yang dilaporkan di Taiwan. Para pelakunya hampir selalu majikan para migran, kerabat terdekat, atau makelar penyalur kerja. Berikut laporan wartawan Sang Legendaris di Taiwan, Sherly Ng. Pada September 2016 lalu, seorang asisten rumah tangga di Taiwan merekam kejadian ketika dia diperkosa oleh majikannya yang memperkerjakannya untuk merawat sang ayah yang sudah tua renta. Rekaman video itu diunggah ke Youtube, namun tak lama kemudian dicabut dari laman tersebut. Kepada Sang Legendaris, Kepolisian mengatakan bahwa majikan dalam video itu tampak menyerang asisten rumah tangga tersebut, walau si perempuan itu memohon dia untuk berhenti dan mencoba mendorongnya. Perempuan tersebut mengaku kepada polisi bahwa dia telah diserang secara seksual berulang kali. Dia telah mengirim rekaman video penyerangan ke makelar agar agen penyalur kerja memindahkannya ke majikan lain, namun upaya itu sia-sia. Dia k