Langsung ke konten utama

LegendaQQ berbagi cerita Seorang SPG kalem yang menjadi cewek yang haus PENIS dan SPERMA.

Cerita SexPerkenalkan, namaku Avel. Aku pernah bekerja di salah satu swalayan terkemuka di kota Medan selama lebih kurang 5 tahun. Awal-nya penempatan aku hanya di bagian penerimaan barang, hanya karyawan biasa. Dari sana kemudian beranjak ke posisi yg lebih lumayan. Nah, sekitar setengah tahun di bagian penerimaan barang, aku dipindahkan ke lapangan, dalam arti di tempatkan di toko. Disinilah awal perjalanan cinta-ku dengan mahkluk yang namanya SPG. Terus terang aku sangat menyukai posisi ini berhubung setiap harinya aku bisa menikmati setiap kecantikan SPG yg bertugas di swalayan ini. Singkat cerita, dari sekian banyaknya SPG yang bertugas, aku sangat tertarik dgn SPG produk susu, namanya Asur. 




Asur berwajah hitam manis, tapi body-nya juga gede banget. Umurnya baru 19 tahun. Dengan tinggi 160, bra 34B, ditambah dengan jenjang kakinya yang pendek" sexy, maka komplit lah sudah Asur yang lumayan banget menurut versi-ku.
Aku mencoba mendekatkan diri dengan-nya, setiap hari selalu aja rapat hingga kedekatan kami semakin nyata. Tapi berhubung lokasinya di swalayan, aku juga harus menjaga image agar hal ini tidak sampai ke telinga atasanku. Sering pada jam makan aku memberinya cemilan ato makanan tambahan, dari sikapku itulah, timbul rasa simpati Asur terhadapku.
Jumat sore itu, ku dekatin Asur seraya berkata ”Sur, pulang nanti ku antar ya….” Dan Asur pun mengganguk setuju. Bayangkan, rasanya sudah ga sabaran menanti jam pulang kerja karena di otak-ku sudah tersusun beberapa rencana mantap, he..he… Gak tau kenapa belakangan ini selalu membayangkan mulusnya tubuh Asur, ga tahan pengen banget menikmatinya.
Jam yg ditunggu pun akhirnya tiba, bergegas aku turun ke basement bawah mengambil motor kesayanganku. Kutunggu Asur di pinggir jalan pas pintu keluar dari mall. Ga lama ku liat Asur keluar bareng teman-nya 4 orang, dan begitu melihatku, dia pamitan duluan ama temennya di barengi canda teman-temannya yang usilin Asur.
Kuberikan helm dan Asur segera melompat duduk di sadel belakang sambil berpegangan pinggangku. “Sur, kita langsung pulang ato mau jalan2 dulu sambil cari makan?” kataku kenceng. Itu sih hanya pura-puraku saja, padahal udah banyak rencana di otakku ini, hehhee.
Ternyata jawaban Asur bertepatan dengan keinginanku. ”Kita jalan2 aja dulu baru ntar malam-an makannya ya”. Aroma wangi di tubuhnya serasa menimbulkan nafsuku, sehingga kupacu motor-ku semakin kencang. Asur memeluk pinggangku sehingga menempellah buah dadanya yang besar lembek di belakang punggungku. Celanaku makin sesak.
Sengaja aku membawanya jalan ke pinggiran kota, biar segala rencanaku rampung. Setelah puas keliling, akhirnya sampailah kami di rumah makan yang bernuansa klasik dimana rumah makan tersebut mempunyai binatang peliharaan seperti babi, anjing, ayam dan ada pondok pribadinya, jadi apa yang akan kulakuin nanti lebih privacy dan tertutup dari pandangan orang karena pondoknya memang bersekat.
“Kamu pesan apa Sur?” kataku mesra. “Asur pesan pecel lele aja bang”. Aku pun segera memesan pada pelayannya. Apa aja yang mau ditambah, kutambahkan aja sayuran laen biar banyakan, karena setelah makan nanti, aku juga mau makan lagi, tapi tentu makan menu yang ISTIMEWA nantinya, ha..ha… Karena sudah laper banget, kami makan dengan lahapnya sambil sekali kali kusuap nasi ke mulut Asur. Awal-nya dia keliatan malu, tapi akhirnya dia tertawa geli.
Selesai makan kami duduk ngobrol dan perlahan tapi pasti arah bicaraku memancing ke arah sex sambil tanganku merangkulnya. Perlahan kucium bibirnya, hmmm, lidahku menjelajah ke dalam dan melilit lidahnya. Yuni membalas dengan panasnya, sehingga penisku makin mencuat rasanya, akhhh, Asur mendesis nikmat.
Semakin kuberanikan diri dengan memasukkan tanganku ke dalam bilik baju seragam-nya dan kuraba payudaranya yang besar lembek. Asur merintih nikmat merasakan belaianku pada payudaranya. Kusingkapkan BH-nya dan perlahan memelintir putingnya, ssshh… Asur makin merintih. Aku semakin ga tahan. Ku keluarkan penisku yang sudah mengacung tegak dengan diameter 3 cm panjang sekitar 9 cm.
Asur terkejut sekali ketika melihat penisku yang lembek itu. “Ihh, kecil banget punya abang, takut Asur bang. Asur blm pernah liat yang sekecil gini bang” kata Asur. “Gak apa apa kok, Sur. Biasa aja lagi hehehe.” Aku menjawab sekenanya.
Kembali kurangsang Asur dengan ciumanku, perlahan ke telinga dan turun ke leher. Ku kecup pelan penuh perasaan dan Asur semakin mendesah. “akhhh.. bang… sstttttt, ouugghh….” Asur semakin gak tahan. Perlahan kuraba pahanya yang terbuka dan segera jariku mendarat di ujung selangkanganya yang hitam.
CD-nya masih belum kuturunkan, cuma jariku hanya mengesek belahan vagina-nya. Asur mendesis lirih membuat aku semakin bergairah. Ada lendir basah mengalir merembes keluar. Asur semakin ga tahan sehingga tangannya menggengam penisku yang kecil dan mengocok-ngocoknya. Tiba-tiba kuhentikan serangan ku sehingga membuat Asur terpana heran, nafsunya yg udah di ubun-ubun terhenti seketika.
“Ada apa bang?” Tanya Asur memelas.
“Sebentar ya say, jangan disini, bahaya, hehehe..” Jawabku. sebenarnya aku takut Asur tau aku sudah mau crooott....
Asur baru tersadar kalo kami masih di pondok rumah makan.
“kita pulang aja ya bang, Asur takut kemalaman dan jujur Asur pernah melakukan yang seperti tadi. Asur takut bang.” Pinta Asur. “Ok dech, kita pulang aja ya say.” kataku membisik di telinganya.
Dalam hati aku merasa tanggung dan ku teruskan rencanaku. Kami merapikan pakaian kami masing-masing dan berjalan keluar. Setelah menghidupkan motor-ku, kami melanjutkan perjalanan pulang, dan jam sudah menunjukkan pukul 21,20. Di tengah perjalanan,aku berpura-pura sakit perut.
“Aduh say, sakit banget perutku habis makan tadi, aduh, ini sepertinya ga bisa lagi bawa motor”. Asur kebingungan melihat sikapku yang menahan sakit. “Kita cari tempat istirahat bentar ya say, abang ga tahan lagi sakit banget perutnya” Asur berkata, ”Iyaa, udah bang kita cari tempat istirahat dulu, ntar kalau sakitnya ilang, baru jalan lagi.” Aku bersorak girang dalam hati siasatku berhasil ternyata.
Ku pacu motorku ke arah Permata Inn yang ga jauh lagi lokasinya dan segera mengambil kamar. “Kita istirahat sebentar ya say, gapapa, jangan kuatir, ntar ga sakit lagi kita segera jalan ya say..” Asur hanya menganguk pelan karena khawatir dengan sakit ku.
Di dlm kamar aku segera merebahkan badan di tempat tidur sambil berpura-pura merintih memegang perutku, dan Asur semakin kuatir aja rasanya meliahat keadaanku. Kupanggil Asur mendekat dan kuminta dia mengelus elus perutku supaya agak reda sakitnya dan Asur menurutinya. Enak banget pijitan Asur, sehingga mataku merem melek jadinya.
Tiba-tiba aku bangkit dan merangkul Asur. Asur terkejut sekali dan langsung ku dekap tubuhnya sambil ku cium bibirnya. Asur gelagapan sambil membalas ciumanku dan perlahan kembali kurangsang dan kucumbu Asur habis-habisan. Kubuka kancing baju Asur bagian atas dan kubelai dadanya segera. Ku cium perlahan putingnya dan sekali sekali kusedot.
Sshhh…. Asur mendesah nikmat. Tanpa sadar kubuka seluruh pakaianya dan CD-nya sambil trs ku jilat lembut dadanya. Ku buka lebar kakinya mengangkang dan pelan-pelan ku elus lembut. Memeknya udah basah banget, licin dan baunya itu. Aku berkata kepadanya kalau aku suka bau memeknya Asur. Asur hanya tersenyum lirih.
Perlahan tapi pasti aku pun mengeluarkan Penis ku yang hampir besar, den menyodor ke arah mulut nya. Dia malu-malu tapi mau menghisap penisku, dengan nikmat yang tak terhingga aku pun mengatakan kepadanya kamu sangat luar biasa Asur.. aahhh…. Sudah puas dengan kuluman bibir nya, aku pun beranjak bangun dan meraih tas kecil yang aku bawa.
Ku keluarkan beberapa bungkus kondom berwarna hitam yang memang sudah aku persiapkan untuk situasi seperti ini. Sengaja aku beli banyak dan yang katanya bisa bikin tahan lama, karena aku ingin menikmati tubuh Asur sampai pagi.
Selesai memasang kondom, aku kembali mengelus memek nya yang begitu hitam padat dengan bulu yang jarang-jarang dan perlahan aku masukan penisku ke memeknya. “Aaahh gak terasa banggggg, cepetan donkk….” Teriak Asur lirih. Dengan tanpa rasa kasihan, aku pun menggoyangkannya cepat. Sudah masuk seluruh penisku ke dalam memek Asur.
Raut wajah Asur tidak berubah dan mencari keenakan di selangkangannya. Aku pun dengan gairah yang sangat besar mulai menggoyangkan kembali penisku ke dalam memek Asur. “Aahhhh, aaaahhh kurang enak banggggg…. Aahhhhh cepat lah banggg…. terusss…..” Racau Asur.
Sambil menggoyangkan penis, aku pun menyibukan diri mengulum dan menghisap habis toket Asur yang hitam. Aku gigit gigit kecil putingnya sambil tanganku meremas toket yang sebelahnya. Asur mulai menjadi-jadi. Dijambaknya rambutku dengan kencang. “Aaahh, bang Avelllll. Kuraaanggggg Enaaaaakkkkk…..” Keringat bercucuran di badan ku. Terlihat ia begitu menikmati goyangan penis aku di memeknya. Aku pun semakin cepat menggenjot memek Asur yang terasa begitu lebar karena diameter penisku kurang besar.
“Avell, Asur mau beol bangggg….” Rintih Asur. “Keluarin aja, say. Gapapa kokkk…” balas ku. Terlihat tubuh Asur mengejang, matanya terbelak dengan mulut yang menganga menahan rintihan. “Taik Asur keluar, bangggg…. Leegaaa bangggg!” Teriak Asur sambil menarik tubuhku agar penisku masuk ke lobang pantatnya itu.
Nafas Asur tampak tersengal-sengal. “Bang, itu tadi apa bang? Kok enak banget bang?” Tanya Asur dengan lemas. “Itu namanya orgasme sewaktu anal, say. Enak kan?” Tanya ku. “Mau lagi gak?” Asur mengangguk pelan. Tapi kali ini Asur langsung bangkit dari tidurnya. Ia mendorong aku supaya tidur di kasur. Entah setan apa yang merasukinya, Asur yang polos mendadak jadi liar. Asur duduk diatas penis ku dan mengarahkan penis ku kedalam pantatnya.
Blesssss, begitu penisku masuk seluruhnya ke dalam pantat Asur, Asur terbelak dan langsung menaik turunkan pantatnya supaya penisku dengan leluasa keluar masuk asshole yang besar itu. “Uhhhh puasin Asur, banggg, puasin Asurrr. Asurr pinggiinnnn…..” Teriak Asur. Aku pun menikmati setiap desahan dan genjotan pantatnya di penisku. Sampai 10 menit Asur menggenjot dan ternyata Asur akan segera mendapatkan orgasme lagi.
“Bang, Asur keluar banggggggg…. Kali dari memeknya Asur... Arrggggghh mppphh sssshhhh… aaaaaaaaaarggggg” Ceracau Asur. Seketika Asur menggelinjang, tubuhnya yang bercucuran keringat langsung jatuh lemas diatas pelukanku. Sayangnya aku belum mau keluar juga. Kemungkinan keinginan aku menikmati Asur sampai pagi bisa tercapai kalau begini hehehe.
Aku mengambil alih lagi posisi diatas. Asur yang sudah tidak sanggup berkata dan berbuat apa-apa tidak lagi aku pedulikan. Sejurus cepat aku masukan kontolku ke dalam memek Asur. Ku genjot dengan cepat supaya aku bisa keluar. “Aaaahhh, banggg, lemes kali abangggg…” Rintih Asur memelas.
Aku tidak peduli, aku hanya memikirkan bagaimana caranya agar penis ini bisa mencapai klimaksnya. Aku genjot terus memek Asur yang berkedut semakin cepat. Kurang enak rasanya desakan memek Asur pada penisku yang keluar masuk didalamnya. Akhirnya, aku merasakan gelombang dorongan dari dalam penis yang memaksa keluar. Semakin mendekat, dengan cepat aku cabut penis dan kondom yang terpasang.
Langsung aku arahkan penisku ke wajah Asur, dan crottt crottt aaargghhhhh. Dua semprotan sperma dalam jumlah sedikit memenuhi hidung dan bibir Asur yang terbuka. Asur kaget begitu menerima spermaku yang sedikit di hidung dan bibirnya. Tapi, Asur malah marah dan mengelap sperma.
“Bang, tidak enak ternyata sama  bang… Sini bang…” Asur meraih penisku dan menngocoknya, tetapi penisku sudah tidak bisa bangun lagi lalu Asur membersihkan sisa sisa sperma yang tertinggal. “Gimana, Asur tidak suka ya?” Tanya ku lagi. Asur mengangguk dan menjawab besarin dulu bangg!!!
Malam itu aku terus menikmati tubuh Asur berkali-kali sampai pagi. Kitapun bolos kerja keesokan harinya karena badan yang terasa rontok karena permainan kami yang begitu liar. Asur yang kalem pun berubah menjadi Asur yang haus Penis dan Sperma. Tak jarang kami mencuri waktu dan tempat hanya untuk saling memuaskan diri masing-masing.
Pernah juga kami melakukannya di gudang barang setelah pulang kerja dan toko sudah tidak ada orang lagi.

LegendaQQ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LegendaQQ : Adek Ipar Perawan

LegendaQQ - Aku seorang sarjana malah aku juga memiliki ijazah S2, tapi aku tidak pandai untuk memanfaatkannya, dimana aku malah lebih senang menjadi teknisi handphone awalnya si memang iseng tapi lama kelamaan aku menikmati pekerjaanku walaupun jurusanku tidak ada sangkut pautnya dengan teknisi. Aku bersyukur bisa menghasilkan teknisi handal, saat ini aku sudah berkeluarga dan sedang mengembangkan usahaku, dimana aku dibantu oleh istriku dan adik iparku yang masih SMA, dia kami suruh jaga ruko yang kami sewa dengan alasan sehabis pulang sekolah, Bertha adik iparku dibilang montok karena pantatnya yang bahenol dan payudaranya yang menggunung. Tapi dia masih tidak mau menggunakan yang namanya bra.. katanya malu, padahal aku kakak iparnya sering sekali menggoda bahkan sempat beberapa kali sengaja kusenggol buah dada yang baru tumbuh itu, tapi dia tetap saja masih belum mau menggunakan bra. Siang itu seperti biasa aku baru mau mandi dan ternyata mesin air tidak mau hidup, dari

Cerita TKW Indonesia di Taiwan diperkosa lima kali seminggu!!

Setiap tahun, lebih dari 100 kasus penyerangan seksual terhadap pekerja migran yang dilaporkan di Taiwan. Para pelakunya hampir selalu majikan para migran, kerabat terdekat, atau makelar penyalur kerja. Berikut laporan wartawan Sang Legendaris di Taiwan, Sherly Ng. Pada September 2016 lalu, seorang asisten rumah tangga di Taiwan merekam kejadian ketika dia diperkosa oleh majikannya yang memperkerjakannya untuk merawat sang ayah yang sudah tua renta. Rekaman video itu diunggah ke Youtube, namun tak lama kemudian dicabut dari laman tersebut. Kepada Sang Legendaris, Kepolisian mengatakan bahwa majikan dalam video itu tampak menyerang asisten rumah tangga tersebut, walau si perempuan itu memohon dia untuk berhenti dan mencoba mendorongnya. Perempuan tersebut mengaku kepada polisi bahwa dia telah diserang secara seksual berulang kali. Dia telah mengirim rekaman video penyerangan ke makelar agar agen penyalur kerja memindahkannya ke majikan lain, namun upaya itu sia-sia. Dia k